L-Kompleks Kecam Kebijakan Pemkot Makassar Buka Mall Ditengah Memuncaknya Pandemik Covid-19

Makassar, Berita-Kita | Ditengah wabah pandemi Covid -19 , H – 1 hari raya Idul Fitri 1441 Hijriyah di Kota Makassar, terlihat jelas beberapa pusat perbelanjaan seperti Mall dan toko Pakaian serta pasar pun ramai dikunjungi masyarakat.

Hal tersebut terjadi pasca pemerintah kota Makassar menyetujui memberikan izin kepada pengelola pusat perbelanjaan untuk kembali beroperasi di tengah-tengah pandemi virus corona.

Pantauan Media, Sabtu, (23/05/2020) masyarakat yang datang ke pusat perbelanjaan seperti Mall Makassar Town Square (Mtos), Pasar Butung, dan beberapa pusat perbelanjaan terlihat ramai. Mereka datang berburu baju baru dan aneka keperluan lebaran lainya.

Namun, patut disayangkan beberapa masyarakat terlihat tidak menggunakan masker dan tidak lagi peduli dengan Physical Distancing, Hal ini bisa menjadi ladang besar penyebaran virus Corona di Kota Makassar.

Senentara itu, data penyebaran virus Covid-19 terus meningkat, Hingga Sabtu (23/5/2020) total kasus positif terinfeksi Covid-19 di Makassar mencapai 722 kasus, Jumlah tersebut dilihat di situs resmi Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Makassar www.infocorona.makassar.go.id yang diperbaharui pada hari Jumat, 22 Mei 2020 17:23 WIB.

Sekjen L-Kompleks, Ruslan Rahman, sangat menyayangkan kebijakan pemerintah Kota Makassar untuk membuka kembali Mall ditengah Memuncaknya pandemik Covid-19, bagaimana tidak, saat ini tingkat penularan semakin tinggi tapi langkah yang diambil pemkot malah melonggarkan pusat pusat keramaian, ini mau lindungi masyarakat atau mau bunuh masyarakat secara massal, Tegas Ruslan.

Ruslan menambahkan, Dengan kebijakan pembukaan pusat perbelanjaan oleh Pemkot ini justru bisa membuat masyarakat berfikir kalau suasana sudah aman, padahal harusnya Masyarakat masih harus berhati-hati dan waspada akan bahaya penyebaran Covid-19 di pusat keramaian seperti Mall dan Pasar, Jelasnya.

Ruslan menjelaskan, penyebaran virus di pusat perbelanjaan seperti Mall sangat mudah, karena droplet dari pembawa virus (carrier) bisa menempel di permukaan benda-benda yang ada di Mall, Jika permukaan benda yang terkena droplet ini disentuh, maka virus dapat berpindah dan menginfeksi orang yang menyentuhnya, walaupun sebelum masuk para pengunjung di sterilisasi dengan hand sanitizer tapi virus ini bukan ada di tangan pembawa virus (orang ter inveksi) tetapi ada didalam tubuhnya dan bisa saja batuk ataupun bersin selama berada di dalam Mall.

“Potensi penyebaran pusat keramaian (Mall) tinggi. Bayangkan masyarakat menganggap situasi saat ini normal dengan berdesakan di toko baju, toko emas dan pasar. Ini sangat meningkatkan risiko penularan,” Tutup Ruslan.

Diketahui, Kebijakan pembukaan kembali pusat perbelanjaan ini setelah Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar di Kota Makassar berakhir pada Jumat (22/05/2020).

Dikutip dari kompas.tv, Yusran Yusuf mengatakan, pihaknya telah menggelar rapat dan sudah ada keputusan final.

Mall dan toko-toko sudah diperbolehkan buka kembali. Namun, setiap pengunjung yang datang akan diperiksa dan juga dibatasi jumlah pengunjungnya.

“Untuk mengantisipasi pendatang dari daerah yang belanja ke Kota Makassar jelang Lebaran, mereka terlebih dulu diperiksa di daerahnya masing-masing,” ujar Yusran. (**)

Related Posts

Stay Connected

20,831FansSuka
3,868PengikutMengikuti
22,000PelangganBerlangganan
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Recent Stories