Jakarta, Berita-Kita | Sejumlah Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa DKI Jakarta tiba-tiba menerobos masuk ke kantor Balaikota Jakarta pada Selasa Pukul 13:15 WIB. Mahasiswa yang menerobos kemudian membentangkan spanduk dan melakukan aksi unjuk rasa di dalam kantor Balaikota Jakarta. Mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa terkait maraknya tempat-tempat diskotik yang dijadikan pesta narkotika dan menjadi sarang prostitusi.
Pada awal Desember 2019 lalu Gubernur DKI Jakarta Anis Baswedan memberikan penghargaan kepada salah satu Diskotik yang ada di Jakarta. Penghargaan itu menuai pro dan kontra karena mengingat sebelumnya tempat hiburan tersebut telah ditemukan para pemakai narkotika dan obat-obatan terlarang. Namun akhirnya Gubernur DKI Jakarta Anis Baswedan mencabut kembali penghargaan yg telah diberikan kepada tempat hiburan tersebut.
Mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa menuntut Gubernur DKI Jakarta Anis Baswedan agar segera menghentikan semua diskotik yang berbau dengan narkotika dan obat-obatan terlarang. Selain itu Mahasiswa juga mendesak agar Gubernur DKI Jakarta Anis Baswedan, Konsisten melawan kemaksiatan yang ada di Ibukota Jakarta. Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa DKI Jakarta ini juga ingin Gubernur Anis Baswedan menutup semua diskotik yang berbau dengan narkotika dan praktik-praktik prostitusi.
“Dalam hal ini kami meminta kepada Gubernur Anis Baswedan, untuk segera menutup semua diskotik yang terbukti ada Narkoba dan prostitusi didalamnya, jangan tebang pilih. Kami juga mendesak Anies Baswedan untuk konsisten melawan kemaksiatan di Jakarta bukan hanya sekedar pencitraan didepan umat islam. Dan Anis Baswedan selaku Gubernur yang mempunyai Otoritas harus segera menutup diskotik Crown, Olympic, Paragon, Sari Ayu, Fabel, Pujasera, karena di dalamnya terdapat indikasi peredaran obat-obatan terlarang”. Ujar Syahroni Koordinator Aksi
“Selain itu Syahroni juga menambahkan bahwa Jakarta adalah kota metropolitan tempat aktivitas kehidupan dari berbagai macam lapisan masyarakat dengan aktivitas kota yang hampir 24 jam, namun dibalik berbagai aktivitas di Jakarta ada sisi suram dan mengerikan yaitu gemerlap dunia malam yang melampaui batas kewajaran, sebut saja diskotik. sering kali ditemukan ada pemuda yang over dosis di tempat hiburan malam, tentu saja penyebabnya adalah barang haram (Narkoba) yang beredar bebas didalam tempat hiburan, sudah menjadi rahasia umum juga bahwasannya ditempat hiburan malam seringkali dijadikan tempat prostitusi. Hal ini yang kami khawatirkan akan merusak moral anak Bangsa, karena sangat rentan dan ini jauh berseberangan dengan budaya Indonesia”.
Aki unjuk rasa sempat terjadi ketegangan antara Petugas Keamanan Dalam dengan salah satu masa aksi. Masa aksi yang sempat masuk kedalam kantor Balaikota terpaksa dipukul mundur oleh petugas keamanan. Masa aksi lalu digiring mundur oleh petugas namun massa aksi melawan dan nyaris adu jotos dengan petugas keamanan.
“Sebagai Gubernur DKI Jakarta seharusnya Anis Baswedan ketika mengambil Kebijakan harus didasari dengan kajian agar kebijakan yang diterapkan nya bisa bermanfaat bagi masyarakat. Aksi kami ini murni dari gerakan mahasiswa yang sangat resah melihat pencitraan yang terus dilakukan oleh Anis Baswedan” .Ujar Syahroni Koordinator Aksi. (**)