Jakarta, Berita-Kita .| Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Koalisi Mahasiswa Muslim DKI Jakarta menggelar aksi unjuk rasa di Polda Metro Jaya dan Balai Kota DKI Jakarta, mereka meminta kepada Gubernur DKI Jakarta untuk tegas menutup tempat hiburan malam yang kedapatan pengunjungnya positif menggunakan narkoba.
“Ada beberapa tempat hiburan malam yang hari ini terindikasi dijadikan tempat penyebaran narkoba, prostitusi dan human tracking, namun tidak pernah ditutup oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan”, Ujar Koordinator Lapangan, Andi, saat berorasi diatas mobil sound sistem didepan Balai Kota DKI Jakarta, pada, Selasa (31/13/2019).
Lanjutnya, beberapa tempat hiburan malam yang terindikasi dijadikan tempat transaksi narkoba, prostitusi dan human tracking itu adalah Paragon, Olympic, Paragon, Sari Ayu, Crown, Fabel, Pujasera, dan Illegal.
“Saat ini Gubernur DKI Jakarta kita tidak setegas dan segalak waktu dia menutup Alexis, Anies cenderung menutup mata dan tidak mau tau dengan kondisi tempat hiburan malam”, ucap Andi.
Menurut Andi, janji kampanye Gubenur DKI Jakarta akan menutup tempat hiburan malam yang kedapatan dijadikan tempat penyebaran narkoba, prostitusi dan human tracking hanyalah omongkosong belaka atau hanya janji kampanye Anies Baswedan untuk mendapatkan dukungan warga DKI Jakarta.
“Sebelum saya menutup aksi pada hari ini, saya ingin memberitahukan kepada Gubernur DKI Jakarta bahwa sebelum kami hadir menyampaikan aspirasi didepan Balai Kota DKI Jakarta, sebelumnya, kami mendatangi Polda Metro Jaya menyampaikan tuntutan yang sama seperti tuntutan yang kami sampaikan hari ini didepan Balai Kota DKI Jakarta”, Lanjut Andi.
Andi mengingatkan kepada Gubernur DKI Jakarta untuk segera mencopot kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta dan Segera tutup semua tempat hiburan malam yang kedapatan pengunjungnya menggunakan narkoba dan prostitusi, tutupnya. (**)