Makassar, Berita-Kita | Kompleks perkantoran Gubernur Sulawesi Selatan yang digunakan oleh orang nomor satu di Sulsel dinilai tidak ramah terhadap penyandang disabilitas.
Dari sejumlah fasilitas yang ada di gedung megah itu sarana dan prasarana akses bagi penyandang disabilitas sangat jauh dari kata bersahabat bahkan fasilitas Lift yang menghubungkan antar lantai sudah hampir setahun tidak bisa digunakan.
Minimnya sejumlah fasilitas publik dan pemerintahan di kantor Gubernur Sulsel tersebut menuai sorotan dari Pergerakan Difabel Indonesia Untuk Kesetaraan (Perdik) Sulawesi Selatan, Selasa, (08/09/2020).
Direktur Perdik Sulsel, Rahman, menilai bahwa fasilitas publik yang ada di kantor Gubernur Sulsel hanya sebatas simbol bahwa kantor Gubernur ramah terhadap difabel.
“Saya rasa semua fasilitas publik yang ada di kantor Gubernur itu hanya sebagai simbol bahwa kantor itu ramah terhadap kawan kawan difabel tetapi, setiap saya berkunjung itu banyak persoalan khususnya perawatan yang tidak tahu apakah dirawat atau tidak, contohnya Lift yang seharusnya bukan hanya kawan kawan difabel yang menggunakan itu tetapi para pegawai yang sudah masuk kategori lansia itu sangat stengah mati banget untuk menggunakan tangga untuk berpindah antar lantai, jelas Rahman kepada media.
Kedepannya Rahman berharap untuk akses disabilitas itu bisa ditingkatkan serta dirawat dan dijaga sebab fasilitas tersebut merupakan simbol dan cerminan bahwa Provinsi Sulsel punya akses untuk Disabilitas.
“perlu ditingkatkan untuk akses disabilitas tersebut dan pemeliharaannya betul betul dijaga karena itu simbol cermin provinsi, bagaimana caranya provinsi sulsel akses bagi kelompok rentan difabel dan para lansia baru simbolnya sendiri tidak akses,dan semoga Gubernur Sulsel betul betul menjadikan simbol itu bukan hanya angan angan tetapi diaplikasikan sesuai dengan janji kampanyenya tentang akses disabilitas di Sulsel, tutup Rahman. (acm)
