Simalungun, Berita-Kita | Pandemic yang melanda negri kita Indonesia juga membuat proses belajar mengajar menghadapi kendala, kegiatan pendidikan yang biasanya dilakukan dengan tatap muka dihentikan untuk memutus rantai penyebaran covid 19.
Pemerintah membuat kebijakan melalui kementrian pendidikan yaitu Pembelajaran jarak jauh sebagai solusi saat ini yang dilakasanakan oleh pendidikan Indonesia ditengah covid 19, walaupun tidak dipungkiri ada beberapa kendala dalam melaksanakan PJJ tersebut seperti keterbatasan fasilitas Pembelajaran yaitu : tidak semua siswa/siswi memiliki smart phone sebagai alat PJJ/Pembelajaran dalam jaringan.
Pada tanggal 2 Mei tahun 2020 ditengah-tengah covid 19 Bangsa kita akan memperingati Hari pendidikan Nasional dan pada hari ini juga kita memperingati Ki Hadjar Dewantara dilahirkan sebagai tokoh pendidikan di Indonesia sebagai pahlawan nasional yang dihormati .
Ki Hadjar Dewantara dikenal karena berani menentang kebijakan pendidikan pemerintah Hindia Belanda pada masa itu, yang hanya memperbolehkan anak-anak kelahiran Belanda atau orang kaya yang bisa mengenyam bangku pendidikan.
Kritiknya terhadap kebijakan pemerintah kolonial menyebabkan ia diasingkan ke Belanda, dan ia kemudian mendirikan sebuah lembaga pendidikan bernama Taman Siswa setelah kembali ke Indonesia. Ki Hadjar Dewantara diangkat sebagai menteri pendidikan setelah kemerdekaan Indonesia.
Dari sejarah hari pendidikan nasisonal kita sebagai rakyat indonesia harus mampu menanamkan ghirah yang ditunjukkan oleh tokoh-tokoh pendidikan negri ini kepada kita dalam memperjuangkan nasib bangsa dari segi kependidikaan, dahulu tokoh bangsa kita berdarah-darah berjuang, memberikan segenap jiwa dan raganya utuk mempertinggi drajad rakyat Indonesia dengan mecerdaskan anak-anak bangsa ini melalui dunia pendidikan untuk merebut kemerdekaan serta menjaga kesatuan bangsa ini agar tidak terjajah kembali oleh bangsa-bangsa lain.
Ditengah pandemic covid 19, ghirah Hardiknas wajib di tanamkan kedalam jiwa dan raga rakyat Indonesia untuk menyalamatkan dunia pendidikan kita ditengah pandemic ini, dahulu kita melawan penjajah untuk mendapatkan kemerdekaan belajar, kali ini kita bersama-sama melawan covid 19 sebagai bentuk perjuangan untuk kemerdekaan belajar yang akan kita laksanakan sesuai dengan kebijakan menteri pendidikan kita bapak Nadiem Makariem yaitu merdeka belajar dimana didalam merdeka belajar Ssalah satunya adalah mewujudkan kenyamanan dalam proses belajar mengajar, sementara ditengah pandemic ini kita di rundung ketakutan untuk menjalankan kebijakan yang sangat bagus tersebut untuk dunia pendidikan kita kedepannya.
Hardiknas pada tahun ini tidak mungkin kita adakan seperti biasanya dengan mengadakan upacara bendera dilapangan akan tetapi itu tidak akan menutup diri kita untuk menanamkan ghirah hardiknas ke dalam jiwa dan raga kita, Mari kita memperingatinya dirumah saja, Ghirah hardiknas kita wujudkan dengan mematuhi peraturan pemerintah untuk melawan pandemic covid 19, agar kita bisa kembali melaksanakan proses pendidikan seperti biasanya sebelum corona melanda negri yang kita cintai ini karena itu adalah salah satu bentuk perjuangan kita melawan covid 19 .
Willem Iskandar Nasution tokoh pendidikan dari sumatera utara dan Ki Hajar dewantara sebagai tokoh pendidikan bangsa ini mendirikan sekolah ditengah penjajahan belanda, dari perbuatan bapak pendidikan kita tersebut , ditengah pandemic covid 19 dengan ghirah hardiknas mari kita membangun proses belajar mengajar dirumah saja, tanpa menghilangkan nilai esensi sebuah sekolah yaitu mencerdaskan anak bangsa dengan memanfaatkan factor-faktor pendukung proses belajar mengajar yang ada dirumah kita.
Ghirah Hardiknas ditengah pandemic covid 19 ini mari kita selaraskan dengan semboyan pemeritah yaitu dirumah saja, pendidikan tidak akan terhenti walau covid 19 menyerang negri kita ini, mecerdaskan anak bangsa adalah salah satu visi bangsa ini, dengan ghirah hardiknas dan semboyan dirumah saja akan membentuk imunitas yang kuat untuk pendidikan kita dalam melawan corona. Pandemic covid 19 tidak akan melunturkan semboyan Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing Madya Mangun Karsa, dan Tut Wuri Handayani. (**)
Oleh – ikhwan Ramadan Siregar
Guru SMPN 1 Silimakuta Kab.Simalungun