Webinar Cipayung Banten “Kita Harus Meminimalisir Politik Ujaran Kebencian dan Politik SARA”

Cilegon, Berita-Kita | Cipayung plus Provinsi Banten menggelar WEBINAR (Diskusi Online) yang bertajuk “Peran Strategis Mahasiswa Dalam Pilkada Banten 2020” Melalui Aplikasi ZOOM MEETING.

WEBINAR (Diskusi Online) ini dilaksanakan pada hari Senin,13 Juni 2020, dimulai pada jam 20:00. Diskusi kali ini juga di isi oleh para Aktivis Cipayung Plus sebagai narasumber. Sahabat Ahmad Solahudin (Ketua Umum PC PMII BANTEN), Kanda Januar Eka Nugraha (Ketua Bidang Badko HMI Jabodetabeka-Banten), Akhi Imam Maulana (Ketua Umum KAMMI Wilayah Banten), Bung Indera Patiwara (Ketua Umum GMNI Banten), A. Zunaedi Abdillah (Ketua Umum IMM Banten) dan David R Marpaung (Korwil III DKI Jakarta Jawa Barat Banten). Antusiasme peserta kali ini juga sangat besar, sebanyak 50 peserta mengikuti Webinar Cipayung Plus Provinsi Banten.

Pilkada tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya, dimana kondisi saat ini masih menunjukan adanya peningkatan pasien Covid 19 yang terus meningkat, serta semakin maraknya money politik, kampanye hitam, dan juga politik ujaran kebencian, maka organisasi Cipayung plus Provinsi Banten menganggap perlu adanya webinar ini, terkait dengan peran mahasiswa agar bagaimana mahasiswa SeBanten khususnya mampu mengedukasi masyarakat agar tidak terjebak dalam kondisi tersebut, Selain mengedukasi masyarakat Mahasiswa Banten dirasa harus memiliki peran besar dan strategis sehingga mampu meminimalisir Money Politik, Kampanye hitam, dan politik ujaran kebencian.

“Diskusi Webinar ini bertujuan upaya penyadaran kepada mahasiswa ataau kaum milenial untuk sama-sama berfikir, bergerakmelakukan langkah-langkah strategis dalam menghadapi pilkada serentak 2020 di Provinsi Banten, di Kota Cilegon, Kabupaten Serang, Tanggerang Selatan,dan Kabupaten Pandeglang” Ujar Rizki P Sandika selaku Panitia Pelaksana & Moderator

“Kita meminimalisir politik ujaran kebencian, meminimalisir Politik SARA, Mengajak masyarakat untuk menolak money politik, mengajak masyarakat untuk berpartisipasi, terlibat aktif dalam pilkada meskipun di tengah pandemi, artinya kegiatan ini untuk memantik kembali setelah pandemi mungkin sempat fakum dan sempat landai. Dengan dimulainya diskusi ini langkah-langkah strategis, pengawalan, pengawasan, controlling kita mulai kembali untuk terciptanya Pilkada yang demokratis, tidak ada unsur SARA, tidak ada money Politik, damai dan sesuai harapan bangsa” imbuhnya.

Media sosial menjadi tempat strategis bagi para calon walikota atau bupati mengkampanyekan program ataupun visi misinya, namun dibalik itu ada beberapa oknum menyalah gunakan media sosial sbagai tempat ujaran kebencian dan menjadi tempat penyebaran hoax (berita bohong) demi kepantingan salah satu pihak calon walikota atau bupati.

“Mahasiswa atau masyarakat milenial harus pandai dalam menggunakan media sosial, tidak mudah menyebarkan berita-berita hoax, apalagi berita tersebut mengandung ujaran kebencian atau politik SARA” Ujar Januar Eka Nugraha (Ketua Bidang Eksternal Badko HMI Jabodetabeka-Banten)

“Kita juga mengajak kepada mahasiswa yang masih bertahan diatas kasur untuk segera bangun dan bersama bersinergi mengawasi, mengontrol pilkada kali ini”. (**)

Related Posts

Stay Connected

20,831FansSuka
3,868PengikutMengikuti
22,100PelangganBerlangganan
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Recent Stories