Makassar, Berita-Kita | DPP Organisasi Pergerakan Mahasiswa (OPM) Berencana kembali menggelar aksi Demonstrasi di Rumah jabatan Gubernur Sulsel, Senin (07/09/2020).
Aksi demontrasi yang rencananya akan dilaksankan, dengan agenda menagih janji Gubernur Sulsel yang akan mengakomodir siswa baru yang tidak lolos dalam tahap PPDB Online.
Rencana aksi aliansi mahasiswa di rujab tersebut sontak menuai kritikan dari Lembaga Kontrol Sosial L-Kompleks, Ruslan selaku Sekjen L-Kompleks menilai, demonstrasi tersebut adalah gerakan tambahan yang ditunggangi oleh kepentingan pribadi oknum yang mengatasnamakan kepentingan masyarakat dan orangtua murid.
“Rumah jabatan gubernur itu tempat istirahat bukan kantor yang layak untuk di jadikan ajang mengungkapkan unek unek, apalagi ini sudah berulang kali dilakukan oleh orang yang sama, jadi jelas lah kepentingan pribadi si oknum calo’ siswa yang berdalih gerakan mahasiswa lah orantua murid lah padahal kartu mati”, jelas ruslan Kepada Media, Minggu,(6/9/2020).
Ruslan meminta Gubernur Sulsel untuk tidak perlu menanggapi Demonstrasi yang digelar oleh orang orang yang mengatasnamakan kepentingan msyarakat dan meminta kepada aparat kepolisian untuk membubarkan aksi demo tersebut.
“akan ada preseden buruk bagi para aktivis jika tidak menempatkan sesuatu pada porsinya, dan adik adik mahasiswa inikan intelektual dan idealis jadi jangan mau ditunggangi kepentingan busuk calo’ siswa yang mengatasnamakan kepentingan masyarakat, tegasnya.
Lebih jauh Ruslan meminta kepada Polda Sulsel khususnya Polrestabes Makassar agar mengambil tindakan tegas untuk membubarkan aksi yang akan digelar besok, karena Rujab itu tempat untuk istirahat gubernur bukan tempat yang seharusnya untuk melakukan aksi demonstrasi, bila mau melakukan aksi silahkan dikantor gubernur. (**)
