Masamba, Berita-Kita | Salah satu warga korban banjir bandang di Luwu Utara, Sulawesi Selatan menceritakan pengalaman saat banjir bandang menerjang.
Menurut, ibu Hasnia (56) Banjir pada Senin (13/07) tersebut tiba tiba saja terjadi saat hujan mengguyur wilayah tersebut, dalam kesaksiannya banjir yang terjadi diawali suara gemuruh air kemudian terlihat membawa lumpur yang menjulang tinggi sampai menghanyutkan rumah yang dilewati.
“Kita semu sementara istrahat semua tiba tiba ada suara air yang kencang jadi saya dengan teman bingung kenapa ada suara air begitu, terus tidak lama langsung muncul air mengalir sama lumpur yang tinggi sampai rumah tetanggaku hanyut dibawa”, Terang Hasnia kepada tim media
Pada malam Selasa setelah magrib, Dengan beberapa warga yang lain, ia dan keluarganya berlari dari rumah menuju daerah tinggi yang saat ini dijadikan sebagai lokasi pengungsian bersama korban yang lainnya.
“Pas kejadian banjir Sudah magrib, malam selasa saya dengan tetangga yang lain sama keluargaku langsung lari ke tempat yang tinggi sampai disinimi untuk mengungsi”, Tambah Hasnia.
Berdasarkan data yang diperoleh, terdapat 36 orang meninggal dunia, 40 orang hilang, 58 luka-luka dan 14.483 jiwa mengungsi di 76 titik di tiga kecamatan.
Dari pantauan tim media di lokasi bencana, beberapa upaya penyelamatan dan pemulihan wilayah terdampak banjir bandang dilakukan, salah satunya dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengerahkan 10 unit excavator, empat unit bulldozer, dan 29 unit dump truck untuk melakukan pembersihan jalan dan pengeringan daratan yang tergenang. (**)