Makassar, Berita-Kita | Forum Orangtua Murid kembali menggelar aksi demonstrasi lanjutan, di depan Rumah Jabatan Gubernur, Rabu (12/08/2020).
Aksi Demo yang dilaksanakan oleh Forum Orangtua Murid yang diketuai, Herman Hafid dan Organisasi Pergerakan Mahasiswa (OPM) kali ini adalah menuntut janji Plt Kadisdik Provinsi Sulsel guna membatalkan siswa yang mengisi pemenuhan kuota pada tingkat SMAN dan SMKN yang hal tersebut dikarenakan seluruh nama yang diajukan oleh Herman Hafid usai aksi Demo 23 Juli 2020 lalu tidak satupun yang diakomodir atau diterima disekolah yang diinginkan.
Ketua FOM, Herman Hafid ketika dimintai keterangannya menjelaskan, sebelum melakukan aksi demonstrasi dirinya telah diajak bertemu oleh Plt Kadisdik Prov. Sulsel, pertemuan itu diadakan di rumah makan Ayam Goreng Nusantara, dirinya dimintai daftar nama siswa yang sedang perjuangkan.

Merasa hanya diberikan janji oleh Plt Kadisdik, Herman Hafid akhirnya melakukan unjuk rasa di depan Rumah Jabatan Gubernur, 23 Juli lalu, dengan tanggapan yang sama pihak Disdik hanya meminta daftar nama siswa.
Untuk memastikan janji Kadisdik dilaksanakan, Herman Hafid mengecek kesekolah diantaranya, SMAN 02, SMAN 04, SMAN 05, SMAN 12, SMAN 21, SMAN 16, SMAN 17, namun tidak ada satupun nama siswa yang diajukan diterima di semua sekolah tersebut, yang mana jumlah siswa yang diajukan saat itu sekitar 30 orang.
Herman Hafid juga men-klaim adanya siswa siluman di setiap sekolah dengan jumlah kisaran 29/sekolah, hal ini diketahui Herman ketika dirinya menemukan kejangalan nama-nama siswa tanpa keterangan alamat dan nomor telepon, sehingga menyulitkan para Kepala Sekolah untuk melakukan pendataan minat siswa. Nama-nama tersebut, kata dia, didrop oleh Plt Kadisdik dan Ketua PPDB.
Herman juga menyinggung, persoalan SMPN 06 yang telah dia laporkan ke kejaksaan, dengan dugaan kurang lebih 160 adalah dokumen palsu.
“Sampai sekarang itu tidak ditindaki, pertanyaannya ada apa?,” pungkasnya.
Aksi kali ini Herman Hafid melalui FOM menggandeng OPM mendesak Gubernur Sulsel untuk mencopot Plt Kadis Pendidikan dan Ketua PPDB, karena tidak menjalankan amanat UU Pendidikan No. 2. 1987 dan PERDA No. 02 tahun 2017 serta diduga tidak becus menangani PPDB.
Tuntutan yang lainnya juga mencopot Kepala Sekolah SMPN 06, yang diduga melanggar azas PPDB, nondiskriminatif, objektif, transparan, akuntabel dan berkeadilan.
Dihubungi lewat WA terkait kebenaran atas janji Plt Kadisdik dan Kabid Dikmen selaku Ketua Panitia PPDB Online Provinsi Sulsel, Plt Kadisdik tidak memberi tanggapannya.
Sementara itu Sekjen L-Kompleks (Ruslan Rahman) yang diminta tanggapannya terkait Aksi Demo yang dilakukan Herman Hafid yang mengatasnaman Forum Orangtua Murid bersama Organisasi Pergerakan Mahasiswa (OPM) mengatakan, aksi seperti ini nyaris setiap tahun dilakukan Herman Hafid dan yang aneh, kenapa hanya sekolah yang ternama yang mereka persoalkan?.
Lanjut Ruslan mengatakan, persoalan orangtua murid bukan hanya pada saat PPDB tapi kenapa hanya persoalan PPDB yang setiap tahun mereka persoalkan.
“Jadi dugaan saya, ini sarat dengan kepentingan dari herman pribadi, entah itu menyangkut nilai materi atau apa? perlu ditelusuri lebih lanjut, ungkap Ruslan.
“Demontrasi yang mereka lakukan ini sudah menjurus kearah intimidasi, karena semua calon siswa gagal pada PPDB lalu yang diajukan untuk dimasukkan kesekolah-sekolah favorit, diabaikan maka mereka melakukan unjuk rasa agar seluruh siswa gagal PPDB itu diterima tanpa syarat,” ucap Ruslan. (Tim)