Makassar, Berita-Kita | Aksi demonstrasi Mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) yang terus berulang di Jalan A.P. Pettarani, Kota Makassar, kini memicu amarah warga. Mereka menegaskan penolakan keras karena aksi unjuk rasa bukan hanya mengganggu ketertiban umum, tetapi juga merugikan masyarakat luas.
Pantauan Media, Jumat (19/09/2025), sebuah spanduk besar bertuliskan “Warga Gunung Sari Menolak Demo. Tutup Jalan Bukan Solusi!” terbentang di pagar salah satu bangunan di kawasan Pettarani. Spanduk itu menjadi simbol nyata perlawanan warga terhadap aksi mahasiswa yang kerap menutup total akses jalan utama.
Warga menilai, alasan mahasiswa UNM turun ke jalan hanya untuk memperjuangkan persoalan internal kampus, bukan kepentingan publik. Namun dampaknya justru ditanggung masyarakat.
“Setiap kali ada demo, kami yang jadi korban. Jalan ditutup, macet total, usaha lumpuh. Lebih parah lagi, masalah internal kampus dibawa ke jalan, tapi yang rugi kami. Kalau ini masih terus terjadi, kami siap turun tangan membubarkan mereka,” tegas Rahman, warga Gunung Sari.
Keresahan warga mencerminkan puncak kekesalan terhadap pola demonstrasi mahasiswa yang dinilai tidak bijak. Mereka mendesak aparat kepolisian dan Pemerintah Kota Makassar tidak lagi membiarkan aksi pemblokiran jalan berlangsung.
Diketahui, aksi mahasiswa UNM sudah digelar sejak Senin (15/09/2025) hingga Kamis (18/09/2025). Dalam aksinya, massa tak segan menutup penuh Jalan A.P. Pettarani, menyebabkan kemacetan parah sepanjang jalur utama Makassar tersebut.
Warga menegaskan, jika aparat tidak segera bertindak, mereka sendiri akan mengambil sikap. “Kami sudah cukup sabar. Kalau masih tutup jalan, jangan salahkan warga kalau turun langsung,” ujar warga lainnya.
Masyarakat berharap aparat segera bertindak tegas agar hak mahasiswa menyampaikan aspirasi tetap bisa dijalankan, tetapi tanpa mengorbankan kepentingan umum.
(Anri Saputra/**)