Maros, Berita-Kita | Persoalan Truk angkutan Mega Proyek Rel Kereta Api di Kabupaten Maros masih saja kasat kusut. Debu bekas material yang kelebihan muatan masih berserakan di sepanjang jalan mulai dari titik pertimbangan sampai pada titik penimbungan.
SAPMA Pemuda Pancasila Kabupaten Maros akhirnya meminta dilakukannya Rapat Dengar Pendapat. RDP pun dilaksanakan di Ruang Rapat Ketua DPRD Kab. Maros. Selasa (24/08/2021)
Belum lagi truk yang ugal-ugalan, mereka tentu melewati beberapa pemukiman kota yang padat hinggi desa-desa.
Salah seorang warga yang tak ingin disebutkan identitasnya mengaku dampak lingkungan yang diperoleh oleh truk angkutan ini mulai dia rasakan. Menurutnya selain mengganggu pernapasan, mereka yang menjemur pakaian juga merasa terganggu.
“biasanya pakaian kami kotor kembali” Katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Perhubungan Darat Muh Nur mengaku sudah banyak mendapatkan keluhan dari masyarakat.
“saya sering dikirimkam vidio dan gambar oleh masyarakat” katanya
Pihaknya juga sudah melakukan penindakan langsung kepada para sopir pengguna truk proyek rel kereta api, tapi memang masih ada yang bandel.
Amran Yasuf Ketua Komisi II DPRD Kab. Maros mendesak Satuan Kerja (Satker) Mega Proyek Rel Kereta Api di Maros untuk segera melakukan perbaikan.
“Untuk satker silahkan dalam satu minggu, pasang stiker, pasang rambu-rambu, tegur sopir yang bandel, muatan ditutup terpal dan tidak ada yang terlihat, dan optimalkan penyiraman” Tegas Politisi Hanuru itu
Amran juga menegaskan bahwa pihaknya dalam waktu dekat akan melakukan sidak langsung ke lapangan dan akan memanggil semua pihak bila mana kesalahan yang sama terulang.
Menanggapi itu, ketua SAPMA Pemuda Pancasila Ahmad Takbir Abadi menegaskan bahwa pemerintah, aparat, dan pihak pelaksana tidam boleh main-maim soal ini.
“kita tunggu satker proses hasil RDP ini, setelah itu kami akam evaluasi lagi” Tutup Takbir. (**)