Makassar, Berita-Kita | Forum orangtua murid kembali menggelar aksi Demonstrasi di Rumah jabatan Gubernur Sulawesi Selatan, Rabu, (12/08/2020).
Aksi demontrasi ini dilakukan, dengan agennda menagih janji Plt Kadisdik Sulsel soal pemenuhan kuota siswa baru dan demo mencopot Plt Kadisdik Sulsel dan Kepala Sekolah SMPN 6 Makassar.
Sekretaris Jenderal L-Kompleks menilai, demonstrasi Forum Orangtua Murid yang diketuai Herman Hafid terlalu fulgar dengan unsur kepentingan pribadi ketuanya.
Oleh karena itu, ia meminta Disdik Sulsel dan Kepala Sekolah SMPN 6 untuk tidak perlu menanggapi Demonstrasi yang digelar oleh Herman dan meminta Disdik fokus pada permasalahan manipulasi data siswa baru yang sudah jadi temuan di Lembaganya.
“Saya melihat arahnya ke kepentingan Herman Hafid, demo yang dilakukan Forum Orangtua Murid justru melibatkan Mahasiswa itu menurut saya tidk ada korelasinya alias tidak nyambung”, jelas Ruslan kepada media, Rabu, (12/08/2020).
“Katanya membawa aspirasi Forum Orangtua Murid tapi kok yang dibawa bawa Lembaga Mahasiswa, harusnya kan Orangtua murid dong yang demo, Tambahnya.
Lanjut Ruslan mengatakan, Aksi demo yang dilakukan oleh Herman Hafid ini sangat memalukan, dimana mereka akan melakukan demo karena daftar nama calon siswa yang diajukan tidak ada satupun yang diakomodir oleh plt kadisdik, jadi unsur kepentingan dan intimidasi nya sangat kental
Ia menilai, sangat kontras kepentingan pribadi Herman menggunakan Forum Orangtua Murid dalam kamuflase pengurusan siswa gagal PPDB Online.
Lebih lanjut Ruslan mengatakan bahwa nyaris setiap tahun Forum Orangtua Siswa ini yang dipimpin Herman Hafid melakukan demo bila keinginannya ditolak.
“Saya menilai agenda aksi demo Herman ini kontras pengurusan siswa gagal yang dibalut dalam Forum Orangtua Murid, ditolak berbuah demonstarsi berbau intimidasi kepentingan pribadi,Tegas Ruslan.
Sebelumnya diberitakan Kepala sekolah SMPN 6 Makassar membeberkan sepak terjang Herman Hafid dalam pengurusan siswa gagal yang menurut pengakuan Kepsek itu dilakukan Herman hampir tiap tahun ajaran.
Munir kepsek SMPN 6 Makassar menjelaskan, Herman kerap kali membawa calon siswa untuk dimasukkan ke SMPN 6 Makassar. Herman, kata Munir, kerap memaksa agar sejumlah siswa yang diajukan lolos tanpa memenuhi syarat yang ditentukan.
Tahun lalu juga begitu, tahun lalu dia bawa ke saya 5 calon, tapi yang lulus 2 karena memenuhi syarat, 3 yang tidak lulus, dia bawa lagi itu yang tidak lulus, tapi saya katakan tidak bisa karena tidak memenuhi syarat, terus dia mau paksakan,” ungkap Munir.
Munir menyebut dirinya tetap bersikukuh pada aturan yang ada. Ia mengatakan tak ingin melenceng dan melakukan kecurangan. (Tim)