Makassar, Berita-Kita | Ratusan fungsional arsiparis dari berbagai Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Sekolah Luar Biasa (SLB) dari berbagai daerah di Sulawesi Selatan menggelar protes di gedung Guru HM Jusuf Kalla Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi kisaran pukul 14.00 WITA jalan Perintis Kemerdekaan KM 10 Tamalanrea Makassar Sulsel.
Mereka menuntut kenaikan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) dari 1 juta menjadi Rp 6 juta per bulan, merespons ketidakpuasan terhadap nominal TPP yang dinilai tidak adil.
Sebelumnya, para fungsional arsiparis menerima TPP sebesar Rp 1 juta per bulan, sebuah jumlah yang dianggap tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Mereka berpendapat bahwa sebagai pejabat fungsional dengan grade yang seharusnya memenuhi syarat untuk TPP Rp 6 juta, mereka merasa diabaikan dan kurang dihargai.
“Sejak Januari 2024, kami hanya menerima Rp 1 juta per bulan. Padahal, kami memiliki grade yang seharusnya memenuhi syarat untuk menerima TPP Rp 6 juta. Ini adalah ketidakadilan yang harus segera diselesaikan,” ungkap Yohana Leban Kabanga, seorang fungsional arsiparis dari SMAN 20 Makassar Rabu, 8 Mei 2024.
Para pembawa aspirasi diterima oleh Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Dr. Muhlis Mallajareng, MM, bersama dengan Kasubag Umum Kepegawaian dan Hukum Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, Dr. Fachruddin, S.S.PT., M.Ap, di Ruang Gedung Guru H.M Jusuf Kalla, Dinas Pendidikan dan hadir juga dari Ortala Biro Organisasi dan Tata Laksana. Meskipun mereka paling berharap untuk mendapatkan penjelasan dari pihak Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, kepala BKD tidak menghadiri pertemuan tersebut.
Sejumlah arsiparis sekolah SMA,SMK,SLB Sulsel menyampaikan kepada media kekecewaan mereka terhadap absennya perwakilan dari BKD, yang sangat diharapkan kehadirannya memberikan penjelasan dan solusi dari masalah ini.
Beberapa perwakilan Arsiparis kecewa wakil Badan kepegawaian Provinsi BKD SULSEL Terkesan mengabaikan dari pertemuan tersebut, mestinya Badan Kepegawaian Daerah PROV SULSEL hadir tentunya lebih paham hal ini. ujarnya.
Langkah selanjutnya setelah selesai pertemuan dengan pejabat Dinas Pendidikan PROV SULSEL di gedung guru HM Jusuf Kalla, para KTU yang sekarang disebut fungsional arsiparis SMA,SMK SLB, SULSEL, Lanjut menuju kator BKD Pemprov SULSEL.
Salah satu KTU atau fungsional Arsiparis tersebut mengatakan kekecewaannya menunjuk contoh wakil kepala sekolah yang di beri SK oleh kepala sekolah jauh lebih diatas TPP mereka sedang saya ini di beri SK pemerintah Provinsi di hargai Hanya 1 juta, dari hal itu membuat mereka beraksi karena merasa diabaikan ujarnya. (MA/**)