Makassar, Berita-Kita | Rencana Pemerintah Kota Makassar berencana menjalankan New Normal dalam Menghadapi pandemi COVID-19 menuai kritik
Pemkot Makassar dianggap terlalu gegabah meminta masyarakat bersiap menjalani new normal, sementara kasus COVID-19 yang masih tinggi, dilihat dari situs resmi Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Makassar www.infocorona.makassar.go.id Hingga Selasa (26/5/2020) total kasus positif terinfeksi Covid-19 Makassar mencapai 789 kasus.
Lembaga Swadaya Masyarakat Komunitas Peduli Lingkungan Ekonomi Sosial (L-KOMPLEKS), Ruslan Rahman menilai, langkah pemkot Makassar yang akan menjalankan new normal di tengah kasus positif Corona meningkat sangat tidak tepat.
Seharusnya, pemkot tetap menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara menyeluruh dan ketat di seluruh kota Makassar.
“Menerapkan New normal itu timingnya harus dilihat baik-baik dan tepat bukan disaat kondisi saat ini, kalau sekarang mau star itu gegabah sekali,” kata Ruslan kepada media, Rabu (27/05/2020).
Menurut Ruslan, Penerapan PSBB saja pemkot masih terbata bata dalam penerapannya apalagi sok ingin jalankan new normal, dan harus dipahami juga bahwa new normal itu memungkinkan sejumlah sektor berjalan normal seperti semula,hanya ditambah dengan menerapkan protokol kesehatan, Nah, apakah pemkot siap dan bisa menjamin penularan Covid-19 bisa diredam saat new normal, Jelas Ruslan
L-komplek beranggapan, Dengan New Normal oleh Pemkot ini justru bisa membuat masyarakat berfikir kalau suasana sudah aman, padahal harusnya Masyarakat masih harus berhati-hati dan waspada akan bahaya penyebaran Covid-19 di pusat keramaian.
Potensi penyebaran pusat keramaian tinggi. Bayangkan masyarakat menganggap situasi saat New Normal itu sudah aman sehingga bebas berada di keramaian dengan hanya ditambah protokol kesehatan itu sangat gegabah, jadi sudahlah mending pemkot lakukan yang masuk akal saja, Data dan salurkan sembako di masa PSBB saja tidak becus ini mau lagi dengan konsep New Normal, jangan terlalu berhayal, Tutup Ruslan. (**)