Jakarta, Berita-Kita | Ekonomi terpukul kala Corona Virus (Covid-19) menghantam dunia tak terkecuali ekonomi Indonesia. Tak ada yang kebal terhadap merebaknya wabah Covid-19. Perlu diketahui bersama bahwa apa yang terlihat oleh mata tak slalu sama pada kenyataannya.
Banyak orang tak menyangka bahwa virus korona ini telah menghancurkan penghidupan banyak orang yang kaya aja ‘oleng’ apalagi yang ‘serabutan’ maka pastilah kocar- kacir, demikian kata Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (LAKSAMANA) Samuel F. Silaen kepada wartawan di Jakarta.
‘Horang kaya’ mungkin saja hanya sedikit terganggu saja, perihal soal makan-minumnya tetap jalan seperti biasa, beda dengan kelas bawah sebut saja Pekerja Harian Lepas (PHL), sangat terpukul kehidupan mereka, mungkin saja untuk makan- minumnya harus menjual harta benda yang bisa laku dijual, “beber Silaen.
Apa yang saya sampaikan diatas berdasarkan pengamatan dilapisan rakyat bawah sangat terpukul kehidupan mereka, memang diawal-awal sebelum memuncaknya pandemi covid-19 ini Rakyat bawah masih biasa saja, seolah tak mengalami gangguan ekonomi, namun seiring waktu berjalan satu persatu sendi- sendi ekonomi mulai goyah lalu rontok akibat hantaman wabah covid-19 ini.
Beda dengan Aparat Sipil Negara (ASN)/ aparat/ aparatur negara yang makan gaji bulanan, soal makan minumnya sudah dijamin oleh Negara, tinggal bagaimana mendapatkan ‘seseran’ saja dimasa pandemi covid-19 ini, watak itu mah susah hilangnya meskipun corona virus ‘menghantui’, lihat saja kasus korupsi tetap saja ada dimana-mana, mungkin berkurang ya, tapi tidak hilang, “ungkap Silaen.
Wabah Covid-19 ini membawa perubahan baru dalam tatanan dunia biasa santer kita dengar sekarang dengan ‘new normal’ datangnya kesulitan yang menimpa dunia selalu saja menyisahkan ‘problem’ baru juga, orang dengan sukarela dipaksa atau terpaksa harus mengikuti aturan baru, “papar aktivis KNPI ini.
Hal utama yang dirasakan rakyat kecil saat corona virus ini merebak adalah ‘pembawa’ penderitaan rakyat banyak, yang susah makin susah dan yang miskin makin miskin, kalau ‘horang kaya’ tak perlu dibahas, “tutur Silaen.
Negara harus hadir memberikan perlindungan sosial, ekonomi, keamanan bagi seluruh tumpah darah rakyat Indonesia, itulah fungsi negara dan tak boleh abai dengan penderitaan rakyatnya, “tegas Silaen aktivis organisasi kepemudaan ini.
Tak terhitung banyaknya korban dampak buruk pandemi covid-19 ini dan harus ditolong oleh negara tanpa pandang bulu. Coba saja aparatur negara tidak digaji selama 2 sampai 3 bulan pastilah aparatur itu akan mogok kerja bahkan bisa jadi pemberontak kepada negara, beda dengan rakyat jelata mungkin saja mereka akan mati kelaparan karena tak bisa makan, urai Silaen.
Sekali lagi Negara harus hadir menjadi penolong bagi semua Rakyat yang benar- benar membutuhkan uluran tangan. Saat ini hampir semua orang terkena dampak ekonominya. Jadi pemerintah harus sungguh- sungguh menjadi pelayan dan melayani Rakyat, Merdeka, “tutup Silaen. (**)