Jakarta, Berita-Kita | Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Jakarta Raya menggelar aksi pembubuhan “tanda tangan” untuk petisi mosi tidak percaya di depan gedung sarinah.
Dalam aksi tersebut yang dilakukan di Jl. MH Tamrin Jakarta Pusat bertepatan dengan pelaksanaan “car free day” telah banyak mendapat antusias dari masyarakat untuk mendatangani petisi mosi tidak percaya terhadap Irjen. Pol. Nana Sujana yang telah di tunjuk oleh Kapolri Idham aziz sebagai Kapolda Metro Jaya.
Rizki selaku Koordinator Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Jakarta Raya dalam orasinya berbicara adanya ketidak percayaan dari para mahasiswa dan pemuda terhadap sosok Irjen. Pol. Nana Sujana karena tidak mempunyai kapasitas dan kapabilitas untuk menduduki posisi Kepala Polda Metro Jaya yang notabene-nya menaungi banyak permasalahan yang begitu kompleks se-Jabodetabek.
“Berangkat dari kesadaran teman teman mahasiswa dan pemuda dan membuat kajian terkait penolakan Irjen. Pol. Nana Sujana sebagai Kapolda Metro Jaya ini karena ketidak seriusannya dalam melindungi hak-hak masyarakat sipil. Kasus yang sangat amat krusial khususnya bagi kalangan aktivis pegiat gerakan masyarakt sipil. Salah satu contohnya yaitu terkait keberlanjutan penyelesaian indikasi pembakaran rumah Murdani (Direktur WALHI NTB) yang belum terselesaikan sampai saat ini. Kasus ini sendiri merupakan kriminalisasi yang dilakukan oleh beberapa oknum yang diduga di “back up” dari pihak pengusaha tambang terhadap Direktur WALHI NTB. Kasus ini diduga kuat terkait aktivitas Walhi NTB yang menolak pertambangan diduga ilegal di Desa Bilabante, Kecamatan Pringgarata, Lombok Tengah.
“Kasus tersebut sampai mendekati akhir tahun 2019 belum terselesaikan. Dari situlah kenapa Irjen. Nana Sujana ini kita nilai tidak layak untuk menjadi Kapolda Metro Jaya. Dia (waktu menjabat sebagai Kapolda NTB) tidak komitmen dalam penyelesaian dan pemberian jaminan keamanan bagi masyarakat sipil (khususnya pegiat masyarakat sipil)”. tuturnya
Rizki mengajak seluruh masyarakat sadar akan pentingnya melihat “Track Record” seorang pimpinan khusus di Institusi POLRI agar dalam penentuan kandidat tidak asal-asalan agar nantinya Kapolda Metro Jaya terpilih mampu mengamalkan Slogan POLRI yaitu melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat. Dari situlah manyarakat paham layak atau tidak nya seorang pemimpin. tutupnya
selain itu aksi ini juga merupakan kepedulian Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Jakarta Raya terhadap rekonstruksi perbaikan instansi POLRI. Kami rencana akan menggelar aksi lanjutan untuk terus mengawal dan mengevaluasi profesionlitas POLRI agar dapat berjalan lebih baik lagi. (**)